Ini adalah contoh dari slide 1

Maaf atas ketidaknyamanan Anda dikarenakan blog ini sedang dalam pengembangan dan tahap belajar.

Ini adalah contoh dari slide 2

Maaf atas ketidaknyamanan Anda dikarenakan blog ini sedang dalam pengembangan dan tahap belajar.

Ini adalah contoh dari slide 3

Maaf atas ketidaknyamanan Anda dikarenakan blog ini sedang dalam pengembangan dan tahap belajar.

Ini adalah contoh dari slide 4

Maaf atas ketidaknyamanan Anda dikarenakan blog ini sedang dalam pengembangan dan tahap belajar.

Ini adalah contoh dari slide 5

Maaf atas ketidaknyamanan Anda dikarenakan blog ini sedang dalam pengembangan dan tahap belajar.

Rabu, 19 Desember 2012

Proposal Pengadaan Alat Hadroh

Senin, 17 Desember 2012

Mengapa Ridho Suami Adalah Surga Untuk Istri ?

Artikel ini saya temukan tadi pagi saat buka FB. Setelah saya baca, saya berpikir artikel ini wajib dibaca oleh para istri maupun calon - calon istri mengingat sekarang sudah banyak istri yang berani menentang suaminya. Silahkan disimak wahai ukhti, semoga bermanfaat... ^_^

Mengapa RIDHO SUAMI itu adalah SURGA bagimu wahai PARA ISTRI :

 |☆. Suamimu dibesarkan oleh ibu yang mencintainya seumur hidup. Namun ketika dia dewasa, dia memilih mencintaimu yang bahkan belum tentu mencintainya seumur hidupmu, bahkan sering kala rasa cintanya padamu lebih besar daripada cintanya kepada ibunya sendiri.

 |☆. Suamimu dibesarkan sebagai lelaki yang ditanggung nafkahnya oleh ayah dan ibunya hingga dia beranjak dewasa. Namun sebelum dia mampu membalasnya, dia telah bertekad menanggung nafkahmu, perempuan asing yang baru saja dikenalnya dan hanya terikat dengan akad nikah tanpa ikatan rahim seperti ayah dan ibunya.

 |☆. Suamimu ridha menghabiskan waktunya untuk mencukupi kebutuhan anak-anakmu serta dirimu. Padahal dia tahu, di sisi Allah, engkau lebih harus di hormati tiga kali lebih besar oleh anak-anakmu dibandingkan dirinya. Namun tidak pernah sekalipun dia merasa iri, disebabkan dia mencintaimu dan berharap engkau memang mendapatkan yang lebih baik daripadanya di sisi Allah.

 |☆. Suamimu berusaha menutupi masalahnya dihadapanmu dan berusaha menyelesaikannya sendiri. Sedangkan engkau terbiasa mengadukan masalahmu pada dia dengan harapan dia mampu memberi solusi. padahal bisa saja disaat engkau mengadu itu, dia sedang memiliki masalah yang lebih besar. namun tetap saja masalahmu di utamakan dibandingkan masalah yang dihadapi sendiri.

 |☆. Suamimu berusaha memahami bahasa diammu, bahasa tangisanmu. sedangkan engkau kadang hanya mampu memahami bahasa verbalnya saja. Itupun bila dia telah mengulanginya berkali-kali.

 |☆. Bila engkau melakukan maksiat, maka dia akan ikut terseret ke neraka, karena dia ikut bertanggung jawab akan maksiatmu. Namun bila dia bermaksiat, kamu tidak akan pernah di tuntut ke neraka. karena apa yang dilakukan olehnya adalah hal-hal yang harus dipertanggung jawabkannya sendiri.

Sumber :
http://www.facebook.com/MutiaraAirMataMuslimah/posts/535702853121187

Selasa, 11 Desember 2012

Muhammad Al - Fatih "Sebaik-baik Pemimpin Pembebas Konstantinopel"

"Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan." [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].
Hadist Rasululloh Muhammad SAW tersebut akhirnya terbukti setelah 800 tahun kemudian. Konstantinopel berhasil ditakhlukan pasukan muslimin yang dipimpin oleh Muhammad Al-Fatih.

Kelahiran Muhammad Al Fatih

Muhammad Al Fatih atau dikenal dengan nama Sultan Muhammad II (Sultan Mehmed II) lahir pada 27 Rajab 835 H (30 Maret 1432 M). Beliau adalah putra dari Sultan Murad II (824 - 863 H) yang merupakan sultan ke - 6 Daulah Utsmaniyah.

Semenjak kecil Sultan Muhammad II telah dititipkan oleh ayahnya untuk dididik kepada para ulama besar dizamannya yaitu Syaikh Al-Kurani dan Syaikh Aaq Syamsudin. Oleh kedua syaikh tersebut Sultan Muhammad II di tempa ilmu - ilmu agama seperti Al - Qur'an, Hadist, Fiqih, Bahasa (menguasai 7 bahasa yaitu Bahasa Arab, Latin, Yunani, Serbia, Turki, Persia dan Israil), Matematika, Falak, Sejarah, Ilmu Peperangan dan sebagainya. Beliau juga telah mencermati usaha ayahnya menaklukkan Konstantinopel. Bahkan beliau mengkaji usaha-usaha yang pernah dibuat sepanjang sejarah Islam ke arah itu, sehingga menimbulkan keinginan yang kuat baginya meneruskan cita-cita umat Islam.

Penaklukan Konstantinopel

Ketika Sultan Murad II wafat (5 Muharram 852 H/7 Februari 1451M), saat itu Sultan Muhammad II masih berusia 20 tahun. Syaikh Aaq Syamsudin menyatakan keyakinannya bahwa Sultan Muhammad Al-Fatih adalah basyirah (kabar gembira) yang dikabarkan Nabi Muhammad SAW itu dan akan menaklukan Konstantinopel. Penasihat kerajaan tanpa ragu mempercayainya menjadi sultan. Mereka melihat ketawadhuan, kepintaran, dan semangat Sultan Muhammad II. Saat itulah, Syaikh Aaq Syamsudin mengatakan kepada Sultan Muhammad II, bahwa nabi Muhammad SAW bersabda:

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”
[H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].

Lalu, Syaikh Aaq Syamsudin menyatakan keyakinannya bahwa Sultan Muhammad II adalah basyirah (kabar gembira) yang dikabarkan Nabi Muhammad SAW itu dan akan menaklukan Konstantinopel. Sejak saat itu, Sultan Muhammad II, menjadi begitu berkeinginan untuk menaklukkan Konstantinopel.

Dalam rangka penaklukan konstantinopel dia berusaha untuk memperkuat kekuatan militer Utsmani dari segi kuantitas hingga mencapai 250.000 personil. Selain membekali pasukan dengan kemampuan tempur dia juga menanamkan semangat Jihad. Diceritakan tentara Sultan Muhammad II tidak pernah meninggalkan sholat wajib sejak baligh dan separuh dari mereka tidak pernah meninggalkan sholat tahajjud sejak baligh. Hanya Sultan Muhammad II saja yang tidak pernah meninggalkan sholat wajib, tahajud dan rawatib sejak baligh hingga beliau wafat. Sultan selalu mengingatkan mereka akan pujian Rasulullah pada pasukan yang mampu membuka Kota Konstantinopel. Dia selalu berharap, tentara yang dimaksud Rasulullah adalah tentaranya. Hal ini memberikan dorongan moral serta ruhiyyah yang sangat kuat dan tiada tara di seluruh benak pasukannya.

Selain itu ia juga memperkuat infrastruktur angkatan bersenjata dan modernisasi peralatan tempur, dengan membangun benteng Romali Hisyar di wilayah selatan Eropa di selat Bosphorus pada sebuah titik yang paling strategis yang berhadapan dengan benteng yang pernah dibangun pendahulunya yaitu Sultan Bayazid di daratan Asia. Meski sempat dihalangi oleh Kaisar Romawi dengan ganti uang yang akan dibayarkan pada sulthan, Sultan tetap menolak dengan tegas. Hingga akhirnya selesailah satu benteng yang demikian tinggi dan sangat aman. Tingginya sekitar 82 meter. Beliau juga menyiapkan meriam-meriam yang berukuran sangat besar dalam penaklukan kali ini. Dalam Hal ini, Sulthan membebaskan tawanan insinyur ahli pembuat meriam yang bernama Orban dari penjara Konstantinopel, jadilah meriam yang sangat besar (meriam Sultan Muhammad) memiliki bobot puluhan ton dan membutuhkan bantuan lembu untuk menariknya.

Sebelum serangan dilancarkan, Sultan Muhammad II telah mengadakan perjanjian dengan kerajaan yang berbatasan langsung dengan konstantinopel diantaranya ialah perjanjian yang dibuat dengan kerajaan Galata yang bersebelahan dengan Byzantine. Ini merupakan strategi yang penting supaya seluruh tenaga dapat difokuskan kepada musuh yang satu tanpa ada ancaman lain yang tidak terduga.

Selain itu, dalam mempersiapkan penaklukan kota Konstantinopel, Sultan juga memperkuat armada laut Utsmani mengingat Konstantinopel adalah sebuah kota laut, yang tidak mungkin bisa dikepung kecuali dengan menggunakan armada laut. Disebutkan bahwa kapal perang yang telah dipersiapkan berjumlah 400 unit. Meriam-meriam besar telah digerakkan dari Adrianopel menuju Konstantinopel dalam jangka waktu dua bulan.

Keseriusan Sultan Muhammad II telah mendorong Kaisar Byzantium berusaha mendapatkan pertolongan dari negara-negara Eropa. Beliau memohon pertolongan dari gereja Katholik roma, sedangkan ketika itu semua gereja di Kostantinopel menjadi beraliran Orthodoks. Demi mendapatkan bantuan, Constantine XI Paleologus setuju untuk menukar aliran di Kostantinopel demi menyatukan kedua aliran yang saling bermusuh itu. Perwakilan dari Eropa telah tiba di Konstantinopel untuk tujuan tersebut. Constantine XI berpidato di Gereja Aya Sofya menyatakan ketundukan Byzantium kepada Katholik Roma. Hal ini telah menimbulkan kemarahan penduduk Kostantinopel yang beraliran Orthodoks. Sehingga ada di antara pemimpin Orthodoks berkata, "Sesungguhnya aku lebih rela melihat di bumi Byzantine ini sorban orang Turki (muslim) daripada aku melihat topi Latin!" Situasi ini telah mencetuskan pemberontakan rakyat terhadap keputusan Constantine XI yang dianggap telah berkhianat.

Akhirnya pasukan yang dipimpin langsung Sultan Muhammad II sampai didekat Konstantinople pada hari Kamis tanggal 26 Rabiul Awwal 857 H (6 April 1453 M). Bersama gurunya, syaikh Aaq Syamsudin, dan tangan kanannya, Halil Pasha dan Zaghanos Pasha, mereka merencanakan penyerangan ke Konstantinopel dari berbagai penjuru kota dengan berbekal 150.000 ribu pasukan, meriam dan 400 kapal perang. Dan pada hari yang sama seluruh kota telah terkepung mulai dari Golden Horn ke Laut Marmara dari tanah.

Sultan Muhammad berpidato di hadapan pasukan dengan berapi-api dan penuh semangat yang memicu pasukan untuk berjihad dan meminta kemenangan pada Allah SWT atau mati syahid. Dalam khutbahnya, Sulthan menjelaskan arti pengorbanan dan keikhlasan dalam berjihad tatkala berhadapan dengan musuh. Dia membacakan ayat-ayat Al-Qur’an yang berisi seruan Jihad, sebagaimana ia juga menyebutkan hadits-hadits Rasulullah yang mengabarkan tentang penaklukkan Konstantinopel dan keutamaan prajurit yang membukanya serta keutamaan pimpinan pasukannya. Dia menyebutkan, bahwa dengan dibukanya Konstantinopel berarti akan memuliakan nama Islam dan kaum Muslim. Pasukan Islam saat itu melakukan gempuran dengan membaca Laa Ilaaha Illallah dan Allahu Akbar sebelumnya Muhammad Al-Fatih memimpin do’a dengan khusyu’ kepada Allah SWT untuk kemenangan dia dan pasukannya dalam menaklukkan Konstantinopel.

Sulthan Muhammad II kemudian mengirim surat kepada Paleologus untuk masuk Islam, menyerahkan penguasaan kota secara damai atau memilih perang. Constantine Paleologus bertahan untuk tetap mempertahankan kota. Ia dibantu oleh Kardinal Isidor, Pangeran Orkhan dan Giovanni Giustiniani dari Genoa.

Kota dengan benteng tinggi 10-an meter tersebut memang sulit ditembus, selain itu di sisi luar benteng dilindungi oleh parit-parit dalam. Dari sebelah barat pasukan altileri harus membobol benteng setebal dua lapis sedangkan dari arah selatan laut Marmara, armada laut turki utsmani harus berhadapan dengan kapal perang Genoa pimpinan Giustiniani dan di arah timur selat sempit tanduk emas sudah dilindungi dengan rantai besar hingga kapal perang ukuran kecil pun tak bisa melewatinya.

Constantine XI Paleologus telah melakukan negosiasi dengan berbagai tawaran demi untuk menyelamatkan kedudukannya. Akan tetapi Sultan muhammad II menolak semua tawaran itu justru sebaliknya ia memberi saran supaya Konstantinopel diserahkan kepada Daulah utsmani secara aman. Sultan Muhammad II berjanji, jika Konstantinopel diserahkan secara aman, tiada seorang pun yang akan diapa-apakan bahkan tidak ada gereja dan harta benda penduduk Konstantinopel yang akan dimusnahkan.

Antara isi kandungan ucapannya, "...serahkan kekaisaranmu, kota Konstantinopel. Aku bersumpah bahwa tentaraku tidak akan mengancam nyawa, harta dan kehormatan mereka. Mereka yang ingin terus tinggal dan hidup dengan amat sejahtera di Konstantinopel, bebas berbuat demikian. Dan siapa yang ingin meninggalkan kota ini dengan aman sejahtera juga dipersilakan".

Keesokan harinya, Sultan Muhammad II telah menyusun dan membagi tentaranya menjadi tiga bagian. Pertama adalah gugus utama yang bertugas mengepung benteng yang mengelilingi Costantinopel. Di belakang kumpulan utama itu adalah tentara cadangan yang bertugas menyokong tentera utama. Meriam telah diarahkan ke pintu Topkapi. Pasukan pengawal juga diletakkan di beberapa kawasan strategis seperti kawasan-kawasan bukit di sekitar Kota Byzantine. Armada laut utsmani juga diletakkan di sekitar perairan yang mengelilingi Konstantinopel. Akan tetapi kapal-kapal tidak bisa memasuki perairan Tanduk Emas disebabkan rantai raksasa yang menghalanginya.

Semenjak hari pertama serangan, tentera Byzantine telah berusaha keras menghalangi tentara islam merapat ke pintu-pintu masuk kota mereka. Tetapi serangan tentera Islam telah berhasil mematahkan halangan itu, ditambah dengan serangan meriam dari berbagai sudut. Bunyi meriam saja telah menimbulkan rasa takut yang amat sangat kepada penduduk Kostantinopel sehingga menghilangkan semangat mereka untuk melawan.

Armada laut Utsmani telah mencoba beberapa kali untuk melepas rantai besi di Tanduk Emas. Dan pada saat yang sama, mengarahkan serangan ke kapal-kapal Byzantine dan Eropa yang tiba untuk menyerang. Namun usaha ini tidak berhasil, kegagalan armada turki memberikan semangat kepada tentara Costantine untuk terus bertempur. Pada saat yang sama para pendeta berjalan di lorong-lorong kota, mengingatkan penduduk supaya banyak bersabar serta terus berdoa kepada Tuhan supaya menyelamatkan Kostantinopel. Constantine XI Paleologus juga sering bolak-balik ke Gereja Aya Sofya untuk tujuan yang sama.

Walaupun begitu, kepungan armada laut Sultan Muhammad II masih belum berhasil menerobos masuk disebabkan oleh rantai besi yang melindungi Tanduk Emas. Pada saat yang sama, para Mujahidin tetap terus melancarkan serangan sehingga pada 18 April 1453M, pasukan penyerang berhasil meruntuhkan tembok Kostantinopel di Lembah Lycos yang terletak di sebelah barat kota namun dengan cepat tentara constantine berhasil menumpuk reruntuhan sehingga benteng kembali tertutup.

Pada hari yang sama, beberapa buah kapal perang utsmani mencoba melewati rantai besi di Tanjung Emas. Akan tetapi, gabungan armada laut Byzantine dan Eropa berhasil menghalanginya bahkan banyak kapal perang Utsmani yang karam oleh serangan armada laut Eropa dan Byzantium.

Dua hari setelah serangan itu, terjadi sekali lagi perang laut antara kedua belah pihak. Sultan Muhammad II sendiri mengawasi pertempuran dari tepi pantai. Saat itu juga, Sultan menunggang kudanya sehingga ke tepi laut sambil berteriak dengan sekuat tenaga untuk memberikan semangat. Kesungguhan Sultan Muhammad II berhasil menaikkan semangat tentaranya. Namun, gabungan armada eropa dan konstantinopel berhasil mematahkan serangan Mujahidin walaupun mereka bersungguh-sungguh melancarkan serangan demi serangan. Kegagalan tersebut menyebabkan Sultan mengganti Palta Oglu dengan Hamzah Pasha.

Kegagalan serangan tersebut telah memberikan kekhawatiran kepada tentara utsmani. Khalil Pasha yang merupakan wazir/menteri ketika itu mencoba membujuk Sultan supaya membatalkan serangan serta menerima saja perjanjian penduduk Kostantinopel untuk tunduk kepada Daulah Utsmani tanpa menaklukannya. Saran itu ditolak mentah-mentah oleh Sultan. Kini tinggal memikirkan cara supaya armada laut turki utsmani bisa melewati tanduk emas.

Salah satu pertahanan yang agak lemah adalah melalui selat Golden Horn yang sudah dirantai. Sampai akhirnya sebuah ide yang terdengar bodoh dikemukakan namun akhirnya dilakukan. Ide tersebut adalah memindahkan kapal-kapal perang yang berada di perairan Selat Bosporus ditarik melalui darat untuk menghindari rantai penghalang. Hanya dalam semalam 70-an kapal bisa memasuki wilayah perairan Golden Horn (Tanduk Emas) melalui jalur darat yang memiliki perbukitan yang tinggi dan terjal. Pekerjaan demikian tentu sebuah pekerjaan yang berat dan besar bahkan dianggap sebagai “mukjizat” yang tampak dari sebuah kecepatan berfikir dan kecepatan aksi yang menunjukkan kecerdasan Sultan Muhammad II dan ketaatan serta keinginan kuat pasukannya saat itu. Orang-orang Byzantium pun kaget, tak seorangpun yang percaya atas apa yang telah terjadi.

Pada subuh pagi tanggal 22 April, penduduk kota yang lelap itu terbangun dengan suara pekik takbir tentara Islam yang menggema di perairan Tanduk Emas. Orang-orang di konstantinopel gempar, tak seorang pun yang percaya atas apa yang telah terjadi. Tidak ada yang dapat membayangkan bagaimana semua itu bisa terjadi hanya dalam semalam. Yilmaz Oztuna di dalam bukunya Osmanli Tarihi menceritakan salah seorang ahli sejarah tentang Byzantium mengatakan:
“Kami tidak pernah melihat dan tidak pernah mendengar sebelumnya, sesuatu yang sangat luar biasa seperti ini. Muhammad Al-Fatih telah mengubah bumi menjadi lautan dan dia menyeberangkan kapal-kapalnya di puncak-puncak gunung sebagai pengganti gelombang-gelombang lautan. Sungguh kehebatannya jauh melebihi apa yang dilakukan oleh Alexander yang Agung”.

Sultan Muhammad II mengejutkan musuhnya dari waktu ke waktu dengan seni serangan yang selalu berbeda dari segi perang dan pengepungan, seni perang yang dia lakukan merupakan inovasi baru yang belum pernah dikenal sebelumnya.

Dengan posisi tentara islam yang semakin kuat, Sultan Muhammad II melancarkan serangan besar-besaran ke benteng terakhir konstantinopel. Tembakan meriam yang telah mengkaramkan sebuah kapal dagang di Tanjung Emas, menyebabkan tentara Eropa yang lain lari ketakutan. Mereka telah meninggalkan pertempuran melalui kota Galata. Semenjak keberhasilan kapal Mujahidin memasuki perairan Tanjung Emas, serangan dilancarkan siang dan malam tanpa henti.

Takbir "Allahu Akbar..!, Allahu Akbar..!" yang menggema di segala penjuru Kostantinopel telah memberikan serangan psikologis kepada penduduk kota itu. Semangat mereka terus luntur dengan ancaman demi ancaman dari pekikan takbir Mujahiddin. Ketika ribut yang belum juga reda, penduduk Kostantinopel menyadari bahwa tentara Islam telah membuat terowongan untuk masuk ke dalam pusat kota. Ketakutan melanda penduduk sehingga mereka curiga dengan bunyi tapak kaki sendiri. Kalau-kalau tentara 'turki' keluar dari dalam bumi.

Sultan Muhammad II yakin bahwa kemenangan semakin tiba, mendorong beliau untuk terus berusaha agar Constantine XI Paleologus menyerah kalah tanpa terus membiarkan kota itu musnah akibat gempuran meriam. Sekali lagi Sultan mengirim utusan Ismail Isfendiyar Beyoglu untuk meminta Constantine XI Paleologus agar menyerahkan Kostantinopel secara aman. Costantine telah berunding dengan para menterinya. Ada yang menyarankan supaya mereka menyerah kalah dan ada pula yang ingin bertahan sampai akhir. Costantine akhirnya setuju dengan pandangan kedua lantas mengirimkan balasan,
"... syukur kepada Tuhan karena Sultan memberikan keamanan dan bersedia menerima pembayaran jizyah. Akan tetapi Costantine bersumpah untuk terus bertahan hingga ke akhir hayatnya demi takhta... atau mati dan dikuburkan di kota ini!".

Pada 27 Mei 1453, Sultan Muhammad II bersama tentaranya meluruskan niat dan membersihkan diri di hadapan Allah SWT. Mereka membanyakkan solat, doa dan zikir dengan harapan Allah SWT akan memudahkan kemenangan. Para ulama pula memeriksa barisan tentara sambil memberi semangat kepada para Mujahidin. Mereka diingatkan tentang kelebihan jihad dan syahid serta kemuliaan para syuhada' terdahulu khususnya Abu Ayyub Al-Ansari RA.
"...sesungguhnya apabila Rasulullah SAW tiba di Madinah ketika kemenangan hijrah, baginda telah pergi ke rumah Abu Ayyub Al-Ansari. Sesungguhnya Abu Ayyub telah pun datang (ke Kostantinopel) dan berada di sini!" Kata-kata inilah yang membakar semangat tentara islam hingga ke puncaknya.
Pada saat yang sama, penduduk Kostantinopel berdoa di rumah dan gereja-gereja mereka dengan khidmat berharap Tuhan menolong mereka.

Tepat jam 1 pagi hari Selasa, 20 Jamadil Awal 857 H / 29 Mei 1453 M, serangan umum dilancarkan. Sultan Muhammad II sebelum penyerangan umum sultan memberikan pidato kepada tentara Islam :
“Jika penaklukan kota Konstantinopel sukses, maka sabda Rasulullah SAW telah menjadi kenyataan dan salah satu dari mukjizatnya telah terbukti, maka kita akan mendapatkan bagian dari apa yang telah menjadi janji dari hadits ini, yang berupa kemuliaan dan penghargaan. Oleh karena itu, sampaikanlah pada para pasukan satu persatu, bahwa kemenangan besar yang akan kita capai ini, akan menambah ketinggian dan kemuliaan Islam. Untuk itu, wajib bagi setiap pasukan, menjadikan syariat selalu didepan matanya dan jangan sampai ada diantara mereka yang melanggar syariat yang mulia ini. Hendaknya mereka tidak mengusik tempat-tempat peribadatan dan gereja-gereja. Hendaknya mereka jangan mengganggu para pendeta dan orang-orang lemah tak berdaya yang tidak ikut terjun dalam pertempuran”.

Diiringi hujan panah, tentara turki islam maju dalam tiga lapis pasukan, Irregular Army (tentara biasa) di lapis pertama, Anatolian Army di lapis kedua dan terakhir pasukan khusus Yanissari. Para Mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir kalimah tauhid sambil menyerang kota. Penduduk Costantinople telah berada di puncak ketakutan mereka pagi itu. Mujahidin yang memang menginginkan mati syahid, begitu berani maju menyerbu tentara Konstantinopel.

Tentara islam akhirnya berhasil menembus kota Kostantinopel melalui Pintu Edirne dan mereka telah berhasil mengibarkan bendera Daulah utsmani di puncak kota. Adalah seorang tentara muda bernama Ulubatli Hasan yang pertama menancapkan bendera Daulah Usmani pada tanah Byzantine. Constantine XI Paleologus yang melihat kejadian itu melepas baju perang kerajaannya dan maju bertempur bersama pasukannya hingga menjadi martir dan tak pernah ditemukan jasadnya. Giustiniani sendiri melarikan diri meninggalkan kota dengan pasukan Genoa-nya. Kardinal Isidor sendiri lolos dengan menyamar sebagai budak melalui Galata, dan Pangeran Orkhan gugur di peperangan.

Berita kematian Costantine telah menaikkan lagi semangat tentara Islam untuk terus menyerang. Namun sebaliknya, bagaikan pohon tercabut akar, tentara Kostantinopel menjadi tercerai berai mendengar berita kematian Rajanya.

Tepat pada hari Selasa siang tanggal 20 Jumadil Awal 857 H bertepatan tanggal 29 Mei 1453 M, Konstantinopel jatuh dan berhasil ditaklukan oleh para Mujahiddin, Sultan Muhammad Al-fatih kemudian dia turun dari kudanya dan memberi penghargaan pada pasukan dengan ucapannya “MasyaAllah, kalian telah menjadi orang-orang yang mampu menaklukkan Kostantinopel yang telah Rasulullah kabarkan.” baru kemudian beliau sujud kepada Allah SWT di atas tanah, sebagai ungkapan syukur dan pujian serta bentuk kerendahan diri dihadapan-Nya.

Pada hari itu, mayoritas penduduk Kostantinopel bersembunyi di gereja-gereja sekitar kota. Sultan Muhammad II berpesan kepada tentaranya supaya berbuat baik kepada penduduk Kostantinopel. Beliau kemudian menuju ke Gereja Aya Sofya yang ketika itu menjadi tempat perlindungan sejumlah besar penduduk kota. Ketakutan jelas terbayang di wajah masing-masing penduduk ketika beliau menghampiri pintu gereja. Salah seorang pendeta telah membuka pintu gereja, dan Sultan meminta beliau supaya menenangkan penduduk.

Selepas itu, Sultan Muhammad II meminta supaya gereja berkenan ditukar menjadi masjid. Agar hari Jum'at pertama nanti bisa dikerjakan sholat jumat. Sementara gereja lainnya tetap seperti biasa. Para pekerja bertugas menanggalkan salib, patung dan menutupi gambar-gambar untuk tujuan sholat. Pada hari Jumat itu, Sultan Muhammad II bersama para muslimin telah mendirikan sholat Jum'at di Masjid Aya Sofya. Khutbah yang pertama di Aya Sofya itu disampaikan oleh Asy-Syeikh Ak Semsettin. Nama Kostantinopel kemudiannya diganti "Islam Bol / Islambul", yang berarti "Kota Islam" dan kemudian dijadikan sebagai ibu kota ketiga Khilafah Othmaniyyah setelah Bursa dan Edirne.

Atas jasanya Sultan Muhammad II diberi gelar Al-Fatih (Pembebas), sehingga beliau sering dipanggil Sultan Muhammad Al - Fatih. Pertempuran merebutkan kota konstantinopel berlangsung dari tanggal 26 Rabiul Awal 857 H - 20 Jumadil Awal 857 H (6 April s/d 29 Mei 1453).

Diambil dari beberapa sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Mehmed_II
http://seinelektron.student.umm.ac.id/2010/09/22/rangkaian-hidup-muhammad-al-fatih/
http://osolihin.wordpress.com/2010/05/19/video-penaklukan-konstantinopel/

Kamis, 06 Desember 2012

Posting Pertama

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah saya ucapkan puji syukur kehadirat Alloh SWT yang senantiasa memberikan Rahmat, Hidayah serta Inayahnya sehingga kita semua masih diberi kesempatan untuk hidup di dunia ini dengan segala kasih sayangNYA.
Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Rasululloh Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafa'atnya di Yaumul Akhir Nanti.

Setelah sekian lama ingin mempunyai sebuah blog, akhirnya pada hari ini Kamis, 06 Desember 2012 saya kesampaian juga mempunyai blog. Semoga dengan blog ini saya dapat mencari ilmu dan memberikan sedikit apa yang saya punya untuk saling berbagi ilmu atau informasi kepada semua, sehingga terjalinlah sebuah jalinan ukhuwah yang bermanfaat untuk kita semua. Aminn.. :)

Pada akhirnya dikarenakan saya masih harus banyak belajar, jadi mohon maaf apabila banyak kesalahan dalam penulisan ataupun isi blog sederhana saya ini.
Jazakumullah khoiran katsiran..

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.